Jarak Tak Pupuskan Semangat Wahid untuk Terus Belajar Mengaji
Jarak Tak Pupuskan Semangat Wahid untuk Terus Belajar Mengaji
Share:
Wahid Saputra, bocah 10 tahun berwajah lugu tersebut merupakan “Santri Teladan” Madrasah Diniyah Muamalat II Marana-Kavaya, Donggala, Sulawesi Tengah. Siapa sangka, dibalik tubuh mungilnya terdapat tekad yang begitu kuat hingga membuatnya teguh menempuh jarak 10 kilometer setiap harinya untuk belajar mengaji.
Putra asli Donggala itu tak pernah absen sekalipun dalam belajar mengaji. Tak hanya menjadi teladan bagi 75 santri lainnya dalam ketekunan mengaji namun juga dalam hal menjalankan ibadah puasa Senin-Kamis.
"Ustadz, saya mengaji di sini karena di Desaku tidak ada tempat seperti ini, belajar Al-Qur'an dan Islam" ujar Wahid saat ditanya alasanyan mendaftar mengaji di Madrasah Diniyyah Muamalat.
Madrasah Diniyah Muamalat II Marana-Kavaya sendiri adalah bagian dari program Bangun Desa Unggul di wilayah Donggala dan bentuk implementasi dari dana zakat yang diamanahkan oleh para donatur selama ini. Besar harapan semoga berbagai program Bangun Desa Unggul baik dalam hal dakwah, pendidikan maupun pemberdayaan ekonomi dapat terus berkembang dan menciptakan berbagai kebermanfaatan.