Kulonprogo - Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM) melalui program Bangun Desa Unggul menyerahkan bantuan sarana prasarana (sarpras) berkebun dan produksi jahe kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Rejeki di Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo pada Senin (8/5).
Proses penyerahan sarana prasarana kali ini dihadiri oleh Kepala Dukuh Ngentak Agus Suryanto dan beberapa perwakilan dari anggota KWT Tunas Rejeki. BMM secara bertahap terus mendampingi pelaku usaha jahe di Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulonprogo. Adapun sarana prasarana yang diserahkan BMM kepada para penerima manfaat antara lain 2 tabung gas, angkong/traktor, siler, dan standing pouch.
Para penerima manfaat merasa senang sekali dengan adanya penyerahan bantuan sarpras dari BMM karena memudahkan meraka dalam hal produksi, pengemasan dan perawatan kebun jahe yang ada saat ini.
Alhamdulillah sampai saat ini proses pendampingan sudah sampai tahap produksi olahan jahe. Untuk menunjang dalam proses produksi maupun perawatan jahe, BMM memberikan sarana prasarana lain diantaranya ada cangkul, penggaruk, pupuk, congkek, kompor, oven, solet, mesin multifungsi dan beberapa peralatan lainnya.
Penyerahan sarana prasarana ini dilakukan BMM agar dalam perawatan kebun jahe dan produksi olahan jahe di Desa Pagerharjo lebih efektif dan efisien, harapannya dapat meningkatkan proses produksi olahan jahe.
Martini selaku pengurus KWT mengatakan bahwa hadirnya BMM dalam mendampingi semua anggota KWT memberikan dampak positif yang luar biasa, mulai dari lahirnya KWT sampai mereka bisa produksi olahan jahe seperti sekarang ini. Ia berhaap BMM tidak lelah dalam mendampingi pelaku usaha di pelosok Desa sehingga mereka kedepannya dapat lebih mandiri secara ekonomi.
Kepala Dukuh Ngentak Agus Suryanto juga mengucapkan banyak terima kasih kepada BMM yang terus membimbing, membina, dan mendukung peningkatan ekonomi warga masyarakat pagerharjo, semoga yang telah dilakukan BMM selama ini menjadi jariyah bagi segenap donatur yang turut ikut serta dalam memajukan perekonomian warga masyarakat pagerharjo.
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini olahan jahe yang dibina BMM di pagerharjo memiliki produk turunan yaitu serbuk jahe, enting-enting jahe, gula kacang jahe dan sirup jahe. Sampai saat ini KWT binaan BMM sudah rutin produksi setiap pekan, produk yang dihasilkan sudah mulai dipasarkan baik offline maupun online di berbagai marketplace.
Helmi selaku pendamping masyarakat BMM juga terus memonitoring jalannya semua program di Desa Pagerharjo khususnya pengembangan usaha jahe. Dia mengatakan bahwa pendampingan dan monitoring perlu dikawal secara berkala agar perkembangan usaha jahe ini sedikit demi sedikit menuju pada peningkatan ekonomi masyarakat. Harapannya produk-produk olahan jahe ini dapat dikenal di masyarakat sekitar dan kalangan luas lainnya serta kegiatan ini dapat terus berlanjut dan merambah ke daerah lain.